Seorang mukmin sudah pasti menang dan bahagia. Kebahagiaan sejati yang didapatkan di dunia ini juga di akhirat kelak. Dan seorang mukmin akan memberikan cahaya kebahagiaannya untuk orang-orang disekitarnya. Cahaya yang menerangi.
Seorang ulama tabiin, Imam Hasan al-Bashn berkata, "Seorang mukmin adalah orang yang mengetahui bahwa apa yang Allah 'azza wa jalla firmankan adalah sebagaimana yang Dia firmankan (tidak menggugat, mengeluh, menyesali, dan lain-lain).
"Seorang mukmin adalah orang yang paling baik amal-nya, paling takut kepada murka dan azab Allah. Andai pun ia menginfakkan hartanya sebesar gunung, ia tidak akan merasa aman dari siksa, sebelum ia menyaksikan sendiri bahwa ia benar-benar selamat setelah menyeberangi shirath. Makin bertambah ibadah, kesalehan, dan kebaikannya, makin bertambah pula kegelisahan dan kewaswasannya. Saat itu, ia masih mengatakan, 'Aku tidak selamat.'
"Sementara itu, orang munafik selalu saja mengatakan, 'Orang-orang yang berdosa juga banyak. Tuhan pasti akan mengampuni aku. Aku tidak akan apa-apa.' Anggapan ini membuatnya lupa untuk beramal baik, dan ia hanya bisa berangan-angan dari Allah, untuk mendapatkan apa yang tidak mungkin ia dapatkan.
Sahabat mentari hati, mudah-mudahan kita tak kenal menyerah untuk menyempurnakan terus menerus iman, mencintai keimanan dan menjadi mukmin, kekasih Allah. Wallahu ‘alam bishshowaab.
No comments:
Post a Comment