Kawasan Kebayoran dewasa ini terbagi menjadi dua buah kecamatan,Kecamatan Kebayoran Baru dan Kebayoran Lama, Kotamadya Jakarta Selatan. Kebayoran berasal dari kata kabayuran, yang artinya "tempat penimbunan kayu bayur" (Acer Laurinum Hask., famili Acerinae),
yang sangat baik untuk dijadikan kayu bangunan karena kekuatannya serta tahan terhadap serangan rayap (fillet 1888: 40). Bukan hanya kayu bayur yang biasa ditimbun dikawasan itu pada jaman dulu, melainkan juga jenis – jenis kayu lainnya. Kayu–kayu gelondongan yang dihasilkan kawasan tersebut dan sekitarnya diangkut ke Batavia melalui Kali Krukut dan Kali Grogol, dengan cara dihanyutkan. Berbeda dengan keadaan sekarang, kedua sungai tersebut pada jaman itu cukup lebar dan berair dalam. Sampai awal masa kemerdekaan Indonesia, Kebayoran menjadi nama sebuah distrik, yang dikepalai oleh seorang wedana, termasuk wilayah Kabupaten Meester Cornelis. Wilayahnya meliputi pula kawasan Ciputat. Sekitar tahun 1938 di kawasan Kebayoran direncanakan akan dibangun sebuah lapangan terbang internasional, namun dibatalkan karena pecah Perang Dunia Kedua. Kemudian, mulai tahun 1949 di tempat yang direncanakan untuk lapangan terbang itu dibangunlah Kota Satelit Kebayoran Baru, meliputi areal seluas 730 ha, yang menurut rencana cukup untuk dihuni oleh 100.000 jiwa, suatu jumlah yang jauh dari sesuai dengan perkembangan penduduk Jakarta kemudian hari (Surjomiharjo 1973:37).
BLOG Hari Sanusi,M Sejak Jumadil Awal 1432 - April 2011. hp.08119891013 Saya menciptakan blog, sebagai wahana komunikasi bertukar pikiran secara jernih, atas dasar prinsip saling membangun. Melalui blog ini, saya ingin berbagi pemikiran, pengalaman dan gagasan tentang berbagai hal. Apa yang saya ungkapkan, mungkin saja bersifat subyektif, karena didasarkan pada titik pandang, falsafah dan keyakinan yang saya anut.
Asal Usul Nama Kebayoran
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment