Air yang digunakan untuk mencampur nutrisi hidroponik
biasanya adalah air Pam atau air Sumur. Tapi setiap air yang digunakan
hendaknya selalu diukur tingkat keasamannya (pH). Tingkat kebasaan perlu
diperhatikan untuk menjaga keseimbangan jumlah unsur hidrogen yang dibutuhkan
tanaman.
Kalo tinggkat hidrogen terlalu tinggi akan berubah
menjadi Basa (alkali). Sementara kalo tingkat hidrogen rendah, akan berubah
menjadi asam ( acid).
Untuk menetralkan tingkat pH yang dikehendaki sesuai
dengan kebutuhan tanaman, maka perlu diadakan pengukuran pH.
Bagi anda yang baru memulai hidroponik dan belum
mempunyai alat Pengukur pH, bisa mengunakan alat pengukur sederhana dan murah
yaitu dengan kertas lakmus (kertas pH). Dengan memasukan kertas pH kedalam air
atau pasir, amatilah dengan hati-hati perubahana warna.
Warna merah ==== berarti asam kuatWarna hijau ====
berarti basa kuatKalo rana kuning ==== berarti tingkat pH netral 5,5 – 6,5, ini
berati asam dan basa berada dalam keadaan seimbang.
Perlu diperhatikan bahwa kandungan air akan asam cenderung
akan meningkat akibat penggunaan bahan kimia untuk menjernihkan air atau karena
adanya pencemaran
Jadi mengatur pH sangatlah perlu agar tanaman tumbuh sesuai
dengan yang kita harapkan.
Kalo hasil pengukuran tadi menunjukkan air terlalu
basa, teteskan cuka kedalamnya,cek kembali. ketika pH telah menunjukan angka
yang kita butuhkan, catatlah berapa tetes cuka yang dimasukan tadi. jadi setiap
mengisi atau mengganti nutrisi hendaknya pH selalu diukur.Bila air atau media
yang digunakan terlalu asam lakukanlah seperti perlakuan diatas dengan
meneteskan bicarbonat sampai pH kembali normal 6,5 – 7
Namun demikian alat Ph tetap dibutuhkan karena
keakuratan lebih menjamin..namun bila belum ada anda bisa menggunakan cara
seperti diatas.
sumber : http://penyuluhthl.wordpress.com
sumber : http://penyuluhthl.wordpress.com
No comments:
Post a Comment