Nafsu adalah Anugerah, Maka Jagalah
Nafsu ada dan menja
di bagian dari
diri manusia agar ia mampu menjalani kehidupan di dunia. Nafss adalah anugerah
dan ciptaan Alloh. Karena nafsu inilah, manusia memiliki keinginan untuk makan,
minum, tidur dan memiliki gairah seksual.
Nafsu dapat mendorong kepada
sesuatu yang dikehendakinya. Ia akan berada pada jalur yang benar manakala
dikendalikan. Namun sebaliknya, ia akan menghancurkan manusia jika nafsu yang
mengendalikannya.
Lain halnya dengan nafsu yang
telah seiring dengan hawa. Yang dikenal dengan istilah Hawa Nafsu. Hawa adalah
makanan nafs. Hal ini membuat nafs sangat bergantung dan sulit melepaskan diri
dari cengkeraman hawa. Ia menjadi berlebih-lebihan. Mencelakakan dan
menghinakan.
Allah tidak pernah menyebutkan
nafsu di dalam kitabNya melaikan mencelanya. Begitupula tidak ada sebutan nafsu
dalam sunnah melainkan dalam keadaan tercela, kecuali yang memang ada
pembatasan, seperti sabda Rasulullah saw: ‘Tidaklah seseorang diantara
kalian beriman sehingga nafsunya mengikuti apa yang kubawa.’
Orang-orang yang selamat dari
hawa nafsunya menyadari, bahwa dia diciptakan bukan untuk kepentingan nafsu,
tetapi untuk sesuatu urusan yang besar mengabdi kepada Alloh dan menjalani
kehidupan mulia.
Manusia dan Nafsu
Imam Ghazali menyebut ada tiga
bentuk perlawanan manusia terhadap hawa nafsu. Yang pertama,nafsu muthmainnah
(nafsu yang tenang), yakni ketika iman menang melawan hawa nafsu, sehingga
perbuatan manusia tersebut lebih banyak yang baik daripada yang buruk.
Yang kedua, nafsu lawwamah (nafsu
yang gelisah dan menyesali dirinya sendiri), yakni ketika iman kadangkala
menang dan kadangkala kalah melawan hawa nafsu, sehingga manusia tersebut
perbuatan baiknya relatif seimbang dengan perbuatan buruknya.
Yang ketiga adalah nafsu
la’ammaratu bissu’ (nafsu yang mengajak kepada keburukan), yakni ketika iman
kalah dibandingkan dengan hawa nafsu, sehingga manusia tersebut lebih banyak
berbuat yang buruk daripada yang baik.
7 Golongan dalam Naungan
Jika kita
memperhatikan tujuh golongan orang-orang yang mendapatkan perlindungan arsy
Allah pada hari yang tiada perlindungan selain perlindungan-Nya, maka kita
mendapatkan bahwa itu adalah hadiah karena menentang hawa nafsunya. Pemimpin
yang memegang tampuk kekuasaan tidak mungkin bias berbuat adil kecuali dengan
menentang nafsunya. Pemuda yang mementingkan ibadah kepada Allah semasa mudanya
tidak akan mampu andaikan ia tidak menentang nafsunya. Orang yang hatinya
bergantung pada masjid-masjid, bisa seperti itu karena dia menentang nafsu yang
hendak menyeretnya kepada berbagai macam kenikmatan. Orang yang mengeluarkan
shodaqohnya, andaikan ia tidak menentang nafsunya tentu tidak akan mampu
berbuat seperti itu. Orang yang diajak wanita yang cantik dan terpandang, lalu
dia takut kepada Allah dan menentang nafsunya dan orang yang mengingat Allah
dalam keadaan sendirian, hingga kedua matanya meneteskan airmata mampu berbuat
seperti itu kecuali dia menentang hawa nafsunya. Mereka tidak mengenal panas,
siksaan dan kesulitan pada hari kiamat.
Mintalah pertolongan Alloh agar nafsu kita senantiasa bisa mengikuti apa-apa yang Alloh ridhoi.
Mintalah pertolongan Alloh agar nafsu kita senantiasa bisa mengikuti apa-apa yang Alloh ridhoi.
No comments:
Post a Comment