Menjadi Qiyadah Wal Jundiyah

Print Friendly and PDF

Berarti menjadi ayah dalam kaitan ikatan hati...
Menjadi guru dalam mengajarkan ilmu yg bermanfaat...
Berperan sebagai pengingat dalam kaitan penjagaan ruhani...
Bertindak sebagai pemimpin dalam mengendalikan kebijakan umum da'wah...

Sebagai seorang Qiyadah, berarti ia bagaikan kepala bagian tubuh. Ialah orang yang menjadi sentral segala komando, pusat kendali arahan umum da'wah, serta pengontrol segala capaian kerja...
Seorang qiyadah harus siap menjadi lambang persatuan, kekukuhan, kekuatan, dan kesolidan tim...
Predikat qiyadah tidak bisa diminta. Karena ini bukan pekerjaan main-main. Ia bukan urusan duniawi. Tapi, jauh kedepan ke arah sana. Seorang qiyadah akan berhadapan langsung di depan Mahkamah Allah kelak. Qiyadah, orang yang paling bertanggung jawab atas semua yang terjadi...


Menjadi qiyadah...
Berarti harus mau dan mampu belajar kembali dan terus menerus mengaji dan mengkaji...

Menjadi qiyadah...
Berarti secara dini memasang badan untuk menjadi sosok yg akan paling "menderita"...Bisa jadi dan memang sangat mungkin waktu tidurnya, istirahatnya, waktu senggangnya tersita, berkurang bahkan terkorbankan... Tidak jarang, ia akan tertidur dalan kubangan pikiran dan tekanan kelelahan tak terperikan...
Di setiap degup rasa, desah nafas, dan segala tindak-tanduk, gerak-gerik hidupnya selalu ada bayang-bayang keberhasilan visi, terjewantahkan misi, dan keberlangsungan perangkat-perangkat kerja da'wah...

Menjadi qiyadah...
Berarti list do'anya semakin bertambah... Ia tidak serta merta menjadi orang yang egois hanya memikirkan dirinya sendiri. Mendo'akan apa yang terbaik untuk pribadinya saja. Namun, duduk pasca ibadahnya menjadi lebih lama dan khusyu' karena ia juga mesti bermunajat kepada Sang MahaKuasa utk kemaslahatan bersama...
Dalam harap cemas doa'anya, selalu terselip kalimat-kalimat kebaikan untuk para jundinya semoga senantiasa dalam lindungan Allah semata, dijaga niatannya, terjaga ruhiyahnya, terlindungi dari segala macam marabahaya, dikuatkan fisiknya, selalu terjaga kesehatannya...

Menjadi qiyadah...
Berarti harus bersiap-siap menjadi tempat curhat, keluh kesah...ia juga seyogyanya menjadi pribadi dengan kejernihan hatinya selalu berprasangka baik terhadap kondisi jundi...

Menjadi qiyadah...
Berarti akn semakin berat beban di pundaknya. Semakin keras guratan di wajahnya. Bertambah lebam matanya. Bahkan tak sekali-kali ia merasa tak enak untuk sedikit-dikit bersenang sejenak...
Smg untukmu para qiyadah tetap ikhlas... memimpin, membina, menjaga, mengendali, mengontrol, mengayomi...

Menjadi jundi
Berarti harus ikhlas dipimpin. Ia adalah unsur penting dalam keberlangsungan jama'ah...ia juga pendukung dalam setiap kerja-kerja da'wah...
Sebagai orang yg percaya atas segala keputusan qiyadah bahwa itulah yg terbaik...
Berperan sebagai sosok yang menguatkan, bukan saling melemahkan di dalam barisan...
Menjadi orng yang siap sedia dan setia terhadap instruksi qiyadah...

Menjadi jundi...
Berarti tak slalu banyak mempertanyakan kebijakan umum qiyadah. Ada adab-adab yang mesti ia pegang dan laksanakan...

Menjadi jundi...
Adalah orng yang kreatif melaksanakan segala arahan...
Ia tak boleh terkungkung dalam pemikiran sempit yang mematikan karakter seorang pejuang. Ia tak boleh ragu dalam merealisasikan segala ide cemerlang dan mengukir prestasi gemilang...

Menjadi jundi...
Adalah kenikmatan bisa bergabung bersama orang-orang luar biasa dalam barisan dengan kesatuan visi mulia agung. Ia hendaknya bersatu padu berhimpun.
Berjanji setia dalam menjalankan pekerjaan sesuai jobdesc-nya... memberikan pekerjaan terbaik sebagai persembahan setulus-tulusnya utk umat...
Ia juga bagian yg tidak dapat dinegasikan dalam dakwah, karena keberasaan merekalah dakwah ini berlangsung dan eksis hingga cita-cita tinggi itu pun terwujud... ia juga orang-orang yang siap diarahkan demi kebaikan bersama...

Menjadi jundi...
Adalah sosok yang terus berpartisipasi aktif dan berkontribusi konkret demi kesuksesan tim...

Menjadi jundi...
Berarti harus siap ditempatkan dimanapun bertugas. Ia tak mau ambil peduli harus bagaimana dia bekerja, dg siapa dia berbagi peran, dan kapan semua itu harus terlaksana...
Karena sejatinya, semua ini adalah amanah Allah...menjadi qiyadah ataupun jundi.
Semoga kita tetap bersama dalam ikatan keluarga, kebersatuan persahabatan, kesamaan semangat, hingga bertemu di akhir nan indah..

Bergerak dan Bertahanlah engkau, baik dalam keadaan ringan maupun berat..
Allahu yubarik fii kum..

Artikel Terkait



No comments:

Post a Comment